808 NAGGET

808 NAGGET
ENAK

Senin, 14 Maret 2011

Nugget, Sosis dan gizinya

Nugget, Sosis dan gizinya


Pada saat ini perkembangan konsumsi terhadap daging ayam sudah bervariasi. Disamping daging ayam segar, masyarakat bisa memilih daging olahan seperti Nugget, Sosis, Bakso dengan berbagai merk dagang. Untuk mendapatkannya pun sudah semakin mudah, kalau dulu produk-produk frozen tersebut hanya ada di supermarket, maka saat ini produk frozen sudah tersedia di outlet-outlet toko makanan, pasar becek, bahkan di kantin sekolah, di gerobak-gerobak dorong, banyak yang memperjual belikan produk tersebut dalam bentuk gorengan.

Pengetahuan terhadap produk tersebut saat ini sudah sangat baik, dibandingkan 5 tahun lalu. Segmentasinya pun sudah meluas, sosis dan nugget sudah bukan lagi makanan orang kelas atas. Supermarket dan Hypermarket sudah menyediakan Nugget dan Sosis dengan kemasan yang mewah, hingga Nugget dan Sosis Curah dengan harga yang murah. Masyarakat tinggal memilih, tanggal muda beli yang mahal, tanggal tua beli yang curah atau sebaliknya.

Di luar supermarket apalagi, di pasar becek, variasi produk lebih luar biasa. Nugget dan Sosis dengan berbagai merek di tata di freezer dan bahkan hanya di taruh di atas lapak tanpa fasilitas pendingin. Luar biasa, di segmen pasar becek tersebut, lalu lintas perdagangannya tumbuh pesat. Hal teserbut dikarenakan ada beberapa variasi produk yang akhirnya dipakai sebagai komoditi dan dijual kembali di kantin dan di depan sekolah dalam bentuk gorengan. Beribu-ribu Abang Penggoreng memperjualbelikan produk sosis, Tempura, Skalop, Nugget, dan Kornet. Akhirnya para produsen produk frozen pun berlomba lomba memenuhi kebutuhan Abang Penggoreng Sosis.

Perlombaan antar produsen Froozen Food semakin menggelora, ketika permintaan akan produk frozen yang murah dan bisa dijual kembali semakin tinggi. Abang Penggoreng Sosis pun semakin giat bekerja, karena mereka mendapatkan berbagai dukungan dari produsen, begitu juga agen-agen mereka. Semakin lama semakin banyak untungnya. Dan akhirnya mereka punya ide, kalo saja mereka bisa membuatnya sendiri di rumah? Mengapa harus beli ke pabrik?.

Maka dimulailah industri rumah tangga, yang membuat Nugget, Sosis, Sate dan banyak lagi. Asal mereka bisa goreng, dan anak anak suka? Maka untung akan didulang. Maka menjadi sah-sah saja, di depan sekolah anak kita, Abang Penggoreng Sosis tidak lagi menjual sosis beneran. Mereka memilih menjual produk buatan mereka sendiri, dengan rasa gurih, penuh MSG.

Di supermarket pelaku bisnis Frozen Food juga semakin kreatif. Tapi sayang kreativitas mereka tidak diimbangi rasa kasihan terhadap konsumen. Dibuatlah Nugget Curah, Sosis Curah, Dari bahan tepung dengan perasa ayam kuat. Dan tentu saja harganya Murah.

Bagaimana dengan Gizinya?

Perlahan lahan akhirnya konsumen terbiasa mengenal nugget dengan aroma rasa curah yang murah, nugget dan sosis murah dengan bahan baku seadanya, gizi cukupnya. Semakin lama semakin tinggi permintaan produk “seadanya”, semakin bergairah produsen berkreasi dan memenuhinya. Tentu saja jangan tanya gizinya, mereka sudah tidak perlu lagi memakai daging ayam bagus untuk membuat Nugget. Sehingga jadilah Nugget dari kepala leher, Nugget dari tepung dengan perasa ayam. Konsumen mereka adalah Abang Penggoreng Sosis, yang luar biasa bekerja memasarkan kepada anak anak kita.

Dulu ketika awal Abang Penggoreng Sosis masih menjual Sosis, Nugget, Baso yang diproduksi oleh pabrik besar, pastilah nilai gizi dan takaran proteinnya dapat dipertanggung jawabkan. Pabrikan sekelas Japfa Confeed, Charoen Pokphand Indonesia, Sierad Produce dan terakhir Wonokoyo, sangat concern terhadap nilai gizi produk yang diproduksinya. Karena mereka juga mempunyai raw material yang cukup untuk memperduksi Frozen Food. Saat ini Abang Penggoreng Sosis sudah mulai pintar memodifikasi barang jualannya. Mereka menjual tidak hanya sosis, nugget, baso dari pabrikan tersebut, namun mereka menjual : tempura, sate kakap, kornet boneka, karage mawar, nugget donat, yang diproduksi oleh Rumah Tangga. Tentu saja syarat gizi dan higienitas produknya tidak bisa lagi dapat disamakan dengan produksi perusahaan besar.

2 komentar:

  1. Saya Tika dari Teknik Industri ITS, Memohon bantuannya untuk para produsen nugget, agar mengisi kuisioner dibawah ini, mengenai pengembangan alat bantu pembuatan nugget. Terimakasih
    https://docs.google.com/forms/d/1YnXT2zkeX7-lTUkK-i-E8zLKJkefaB0X1iAQ3lad1kY/viewform

    BalasHapus
  2. Ikutan jadi reseller bisa nggak...he,,he,,
    Sya blogger proffesional,dah punya pengalaman 5 tahun jualan Online ,kalau berkenan dijadikan reseller dan agen Online,siap membantu dengan sytem dropshiping

    BalasHapus